Senin, 22 April 2013



“Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri”. 

Qotadah berkata: “Bagaimana dengan makan?” beliau
menjawab: “Itu lebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi)
“Jangan kalian minum sambil berdiri! Apabila kalian lupa, maka 

hendaknya ia muntahkan!” (HR. Muslim)

Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani berkata: “Minum dan makan sambil 

duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan, karena
apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada 

dinding usus dengan perlahan dan lembut. Adapun
minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan 

dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras,
jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan 

menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian
menyebabkan pernah sekali minum sambil disfungsi pencernaan. 

Adapun Rasulullah berdiri, maka itu dikarenakan ada
sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh 

sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan
merupakan kebiasaan. Ingat hanya sekali karena darurat!

Begitu pula makan sambil berjalan, sama sekali tidak sehat, 

tidak sopan, tidak etis dan tidak pernah dikenal dalam Islam dan
kaum muslimin.

Dr. Ibrahim Al-Rawi melihat bahwa manusia pada saat berdiri, ia 

dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat
saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua 

otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan
dengan sempurna. Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang 

melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang 

menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan 

syarat tepenting pada saat makan dan minum.
Ketenangan ini bisa dihasilkan pada saat duduk, dimana syaraf 

berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga
sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan 

minum dengan cara cepat.

Dr. Al-rawi menekankan bahwa makanan dan minuman yang disantap 

pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf
yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) 

yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi
usus. Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, 

bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (Vagal Inhibition)
yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, 

sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.

Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus –menerus 

terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan
terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka 

pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa
bebenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.
Air yang masuk dengan cara duduk akan disaring oleh sfringer. 

Sfringer adalah suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa
membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air 

yang kita minum akan disalurkan pada ‘pos-pos’
penyaringan yang berada di ginjal. Nah, jika kita minum berdiri 

air yang kita minum tanpa disaring lagi. Langsung menuju
kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka 

terjadi pengendapan disaluran ureter. Karena banyak
limbah-limbah yang menyisa di ureter.

Inilah yang bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal. Salah satu 

penyakit ginjal yang berbahaya. Susah kencing itu
penyebabnya. Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri 

disertai pengerutan otot pada tenggorokan yang
menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan terkadang 

menyebabkan rasa sakit yang sangat yang
mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa 

nyaman saat makan dan minum. Oleh karena itu
marilah kita kembali hidup sehat dan sopan dengan kembali ke 

pada adab dan akhlak Islam, jauh dari sikap meniru-niru gaya
orang-orang yang tidak mendapat hidayah Islam.

Leave a Reply

Tuliskan komentar anda:

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Popular Post

Blog Archive

- Copyright © ~::Ala Als::~ - Game Tutorial Indonesia - Powered by Blogger - Als Project Download Manga FREE !! -